BAB I
PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang
Sebelum
tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia belum merdeka. Bangsa Indonesia dijajah
oleh bangsa lain. Banyak bangsa-bangsa lain yang menjajah atau berkuasa di
Indonesia, misalnya bangsa Belanda, Portugis, Inggris, dan Jepang. Paling lama
menjajah adalah bangsa Belanda.
Penjajahan Belanda berakhir pada tahun 1942, tepatnya tanggal 8 Maret. Sejak saat itu Indonesia diduduki oleh bala tentara Jepang. Namun Jepang tidak terlalu lama menduduki Indonesia. Mulai tahun 1944, tentara Jepang mulai kalah dalam melawan tentara Sekutu. Untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar bersedia membantu Jepang dalam melawan tentara Sekutu, Jepang memberikan janji kemerdekaan di kelak kemudian hari. Janji ini diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944. Oleh karena terus menerus terdesak, maka pada tanggal 29 April 1945 Jepang memberikan janji kemerdekaan yang kedua kepada bangsa Indonesia, yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan dalam Maklumat Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer Jepang di Jawa dan Madura).
b.
Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan
tersebut di atas maka penyususn dapat merumuskan beberapa hal yang menjadi
masalah sebagai berikut :
a.
Menjelaskan ideology pancasila secara etimologi
b.
Mendefinisikansi Ideologi Pancasila
c.
Menjelaskan Ideologi Terbuka dan Ideologi
Tertutup
d.
Menjelaskan Ciri – Ciri Ideologi Terbuka dan
Ideologi Tertutup
e.
Menjelaskan Macam – Macam Ideologi
c.
Tujuan Penulisan
d.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Ideologi
Pancasila Secara Etimologi
Secara etimologis, ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu
idea dan logia. Idea berasal dari idein yang berarti melihat. Idea juga
diartikan sesuatu yang ada di dalam pikiransebagai hasil perumusan sesuatu
pemikiran atau rencana. Kata logika mengandung makna ilmu pengetahuan atau
teori, sedang kata logis berasal dari kata logos dari kata legein yaitu berbicara.
Istilah ideologi sendiri pertama kali dilontarkan oleh Antoine Destutt de
Tracy (1754–1836), ketika bergejolaknya Revolusi Prancis untuk
mendefinisikan sains tentang ide.
Jadi dapat disimpulkan secara bahasa, ideologi adalah pengucapan
atau pengutaraan terhadap sesuatu yang terumus di dalam
pikiran. Dalam tinjauan terminologis, ideology is Manner or
content of thinking characteristic of an individual or class (cara
hidup/tingkah laku atau hasil pemikiran yang menunjukan sifat-sifat
tertentu dari seorang individu atau suatu kelas). Ideologi adalah ideas
characteristic of a school of thinkers a class
of society, a plotitical party or the like (watak/ ciri-ciri hasil
pemikiran dari pemikiran suatu kelas di dalam masyarakat atau partai politik
atau pun lainnya). Ideologi ternyata memiliki beberapa sifat, yaitu dia harus
merupakan pemikiran mendasar dan rasional. Kedua, dari pemikiran mendasar ini
dia harus bisa memancarkan sistem untuk mengatur kehidupan.
Ketiga, selain kedua hal tadi, dia juga harus memiliki metode
praktis bagaimanaideologi tersebut bisa diterapkan, dijaga eksistesinya
dan disebarkan.
B.
Definisi
Ideologi Pancasila
Pengertian
Ideologi Menurut para Ahli | Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata
ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir
abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ideas". Pengertian
ideologi dapat dianggap sebagai visi yang luas, sebagai cara memandang
segala sesuatu.Pengertian Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak
(tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik
sehingga membuat konsep ini menjadi intisari politik. Secara umum,Pengertian
ideologi diartikan sebagai suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar,
keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang memberikan arah dan
tujuan yang hendak dicapai dalam kehidupan nasional suatu bangsa dan negara.
Berikut ini pengertian ideologi menurut para ahli:
- Ali Syariati, mendefinisikan ideologi sebagai keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa atau suatu ras tertentu.
- Alfian, menyatakan ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam ten tang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.
- C.C. Rodee menegaskan ideologi adalah sekumpulan gagasan yang secara logis berkaitan dan mengidentifikasikan nilai-nilai yang memberi keabsahan bagi institusi dan pelakunya.
- Destutt de Tracy mengartikan ideologi sebagai "science of ideas" di mana di dalamnya ideologi dijabarkan sebagai sejumlah program yang diharapkan membawa perubahan institusional (lembaga) dalam suatu masyarakat.
- Descartes, ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia.
- Francis Bacon, ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.
- Harold H. Titus, mendefinisikan ideologi adalah sebagai suatu istilah yang dipergunakan untuk sekelompok cita-cita. mengenai berbagai macam masalah politik dan ekonomi serta filsafat sosia serta filsafat sosial yang dilaksanakan bagi suatu rencana sistematis tentang cita-cita yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat.
- Machiavelli, ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.
- M. Sastraprateja, ideologi adalah sebagai perangkat gagasan atau pemikiran yang berorientasi pada tindakan yang diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur.
C.
Ideologi
Terbuka dan Ideologi Tertutup
Pancasila
merupakan ideologi yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembagan jaman tanpa
pengubahan nilai dasarnya. Gagasan mengenai pancasila
sebagai ideologi terbuka mulai berkembang sejak
tahun 1985. tetapi semangatnya sudah tumbuh sejak Pancasila itu sendiri
ditetapkan sebagai dasar Negara. . Indonesia menganut ideologi
terbuka karena Indonesia menggunakan sistem pemerintahan demokrasi
yang didalamnya membebaskan setiap masyarakat untuk berpendapat dan
melaksanakan sesuatu sesuai keinginannya masing-masing. Maka dari itu, ideologi
Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah yang paling tepat digunakan
Indonesia.
Selain
itu, Pancasila memang memiliki syarat sebagai ideologi terbuka,sebab:
1. Memiliki nilai dasar yang bersumber
pada masyarakat atau realita bangsa Indonesia seperti Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan. Atau
nilai-nilainya tidak dipaksakan dari luar atau bukan pembe- berian
negara.
2. Memiliki nilai instrumental
untuk melaksanakan nilai dasar, seperti UUD 45, UU, Peraturan-peraturan,
Ketetapan MPR, DPR, dll
3. Memiliki nilai praksis yang
merupakan penjabaran nilai instrumental. Nilai Praksis terkandung dalam
kenyataan sehari-hari yaitu bagaimana cara kita melaksanakan nilai Pancasila
dalam hidup sehari-hari, seperti toleransi, gotong-royong, musyawarah, dll.
D.
Ciri
– Ciri Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup
a.
Ideologi
Terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah Pancasila merupakan ideologi yang mampu menyesuaikan
diri dengan perkembagan jaman tanpa pengubahan nilai dasarnya. Gagasan mengenai pancasila sebagai ideologi terbuka mulai berkembang sejak tahun 1985. tetapi semangatnya sudah tumbuh
sejak Pancasila itu sendiri ditetapkan sebagai dasar Negara. . Indonesia
menganut ideologi terbuka karena Indonesia
menggunakan sistem pemerintahan demokrasi yang didalamnya membebaskan setiap
masyarakat untuk berpendapat dan melaksanakan sesuatu sesuai keinginannya
masing-masing. Maka dari itu, ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka
adalah yang paling tepat digunakan Indonesia.
Ciri – ciri dari Ideologi
terbuka adalah sebagai berikut
1.
Merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat.
2.
Berupa nilai-nilai dan cita-cita yang berasal dari dalam
masyarakat sendiri.
3.
Hasil musyawarah dan konsensus masyarakat.
4.
Bersifat dinamis dan reformis.
5.
Ciri khas ideologi terbuka adalah cita-cita dasar yang ingin
diwujudkan masyarakat
bukan berasal dar luar
masyarakat atau dipaksakan dari elit penguasa tertentu.
6.
Terbuka kepada perubahan-perubahan yang datang dari luar, tetapi
memiliki
kebebasan dan integritas untuk menentukan manakah nilai-nilai
dari luar yang mempengaruhi dan mengubah nilai-nilai dasar yang selama ini
sudah ada dan manakah yang tidak boleh berubah.
b.
ideologi
Tertutup
Pancasila
sebagai ideology tertutup adalah ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang menentukan
tujuan – tujuan dan norma – norma politik dan sosial yang ditetapkan sebagai
kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi , melainkan harus diterima sebagai
sesuatu yang sudah jadi harus dipatuhi.
Ciri – ciri dari Ideologi tertutup adalah sebagai berikut .
1.
Kebenaran suatu ideologi tertutup tidak boleh dipermasalahkan
berdasarkan nilai –
nilai atau prinsip – prinsip moral yang
lain.
2.
Isinya
dogmatis dan apriori sehingga tidak dapat diubah atau dimodifikasi berdasarkan
pengalaman sosial.
3.
Ideologi
tertutup tidak mengakui hak masing – masing orang untuk memiliki keyakinan dan
pertimbangannya sendiri.
4.
Ideologi
tertutup menuntut ketaatan tanpa keengganan.
5.
Tidak
bersumber dari masyarakat , melainkan dari pikiran elit yang harus
dipropagandakan kepada masyarakat.
6.
Bersifat
otoriter dan dijalankan dengan cara yang totaliter.
Contoh
Ideologi tertutup adalah sebagai berikut.
1. Ideologi
Pasis merupakan pengorganisasian pemerintah/penguasa dan masyarakatsecara totaliter
oleh kediktatoran suatu partai nasionalis , rasialis , militeris , dan
imperialis.
2. Ideologi
Komunis merupakan penerapan ajaran sosialis radikal marxisme – leninisme. Pokok
– pokok ajaran ideologi ini adalah sebagai berikut :
· Tidak mempercayai adanya Tuhan(atheisme)
·
Menyanggah
persamaan manusia dan tidak terdapat pengakuan terhadap HAM.
· Legalitas tindakan kekerasan.
· Sistem perekonomian yang
sentralistik (diatur oleh pusat).
· Kekuasaan dipegang oleh satu
golongan.
3. Ideologi
Agama adalah ideology yang bersumber pada falsafah agama yang termuat dalam
kitab suci suatu agama .
Ciri – ciri ideology ini , antara lain :
·
Urusan
Negara dan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan hukum agama.
·
Hanya
ada satu agama resmi dalam suatu Negara.
·
Negara
berlandaskan agama.
E.
Macam
– Macam Ideologi
1.
IDEOLOGI
LIBERALISME
Liberalisme adalah sebuah ideologi,
pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa
kebebasan adalah nilai politik yang utama. Liberalisme tumbuh dari konteks
masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Ketika itu masyarakat ditandai dengan
dua karakteristik berikut. Anggota masyarakat terikat satu sama lain dalam
suatu sistem dominasi kompleks dan kukuh, dan pola hubungan dalam system ini
bersifat statis dan sukar berubah.
2.
IDEOLOGI
SOSIALISME
Sosialisme merupakan merupakan reaksi
terhadap revolusi industri dan akibat-akibatnya. Awal sosialisme yang muncul
pada bagian pertama abad ke-19 dikenal sebagai sosialis utopia. Sosialisme ini
lebih didasarkan pada pandangan kemanusiaan (humanitarian). Paham sosialis
berkeyakinan perubahan dapat dan seyogyanya dilakukan dengan cara-cara damai
dan demokratis. Paham sosialis juga lebih luwes dalam hal perjuangan perbaikan
nasib buruh secara bertahap.
3.
IDEOLOGI KOMUNISME
Komunisme adalah salah satu ideologi di
dunia, selain kapitalisme dan ideologi lainnya. Komunisme lahir sebagai reaksi
terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itu mementingkan individu
pemilik dan mengesampingkan buruh.
4.
IDEOLOGI
KONSERVATISME
Konservatisme adalah sebuah filsafat
politik yang mendukung nilai-nilai tradisional. Istilah ini berasal dari kata
dalam bahasa Latin, conservāre, melestarikan; "menjaga, memelihara,
mengamalkan". Karena berbagai budaya memiliki nilai-nilai yang mapan dan
berbeda-beda, kaum konservatif di berbagai kebudayaan mempunyai tujuan yang
berbeda-beda pula.
5.
IDEOLOGI
FASISME
Fasisme merupakan sebuah paham politik
yang mengangungkan kekuasaan absolut tanpa demokrasi. Dalam paham ini,
nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat kentara.
Kata fasisme diambil dari bahasa Italia, fascio, sendirinya dari bahasa Latin, fascis, yang berarti seikat tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada.
Kata fasisme diambil dari bahasa Italia, fascio, sendirinya dari bahasa Latin, fascis, yang berarti seikat tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada.
6. Marxisme
Marxisme,
dalam batas-batas tertentu bisa dipandang sebagai jembatan antara revolusi
Prancis dan revolusi Proletar Rusia tahun 1917. Untuk memahami Marxisme sebagai
satu ajaran filsafat dan doktrin revolusioner, serta kaitannya dengan gerakan
komunisme di Uni Soviet maupun di bagian dunia lainnya, barangkali perlu
mengetahui terlebih dahulu kerangka histories Marxisme itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
a.
Kesimpulan
b.
Saran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar